Pernah melihat usaha rumahan jamur tiram di Sanggau ? emm... ternyata ada loh. Usaha ini milik Pak Yanto yang beralamatkan di Kelurahan Beringin RT.27 Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.
 |
| Budidaya Jamur Tiram , Ide Kreatif dimasa Pandemi |
Usaha ini telah dikelola selama tiga tahun dengan modal sendiri apalagi Ketika musim pandemi seperti ini, Pak Yanto bantu warga sekitar dengan memperkerjakan warga untuk merawat dan budidaya Usaha Rumahan ini.
Selain Jamur Tiram, Pak Yanto juga membuka usaha berupa budidaya ikan keramba dan ayam potong. ini merupakan Salah satu ide kreatif ya dimusim pandemi sekarang ini. Usaha tetap jalan walau situasi ekonomi yang sedang diuji dengan pandemi covid 19.
Yuk borong jamur tiramnya Pak Yanto,....
Bagaimana, apakah anda tertarik meniru jejak beliau dengan usaha rumahan lainnya, yang bisa mengangkat perekonomian di sekitar anda.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram adalah proses menumbuhkan jamur tiram secara sengaja dalam lingkungan yang dikendalikan. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu jenis jamur yang populer dikonsumsi dan memiliki nilai komersial tinggi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai budidaya jamur tiram:
1. Persiapan Media Tanam:
Media tanam yang umum digunakan untuk budidaya jamur tiram adalah serbuk gergaji kayu atau jerami yang telah diolah melalui sterilisasi. Media ini harus steril agar tidak terkontaminasi oleh jamur atau bakteri lainnya. Sterilisasi dapat dilakukan melalui pemanasan dengan uap atau perebusan.
2. Pembuatan Bibit:
Bibit jamur tiram dapat dibuat dengan dua metode utama, yaitu metode biji dan metode serbuk gergaji. Pada metode biji, biji jamur tiram yang telah dikultur di laboratorium ditanam pada media tanam yang telah disiapkan.
Sedangkan pada metode serbuk gergaji, serbuk gergaji yang telah disterilkan dicampur dengan inokulum jamur tiram yang sudah berkembang.
3. Inokulasi:
Setelah bibit jamur tiram siap, langkah selanjutnya adalah menginokulasikan bibit ke media tanam. Biasanya, media tanam yang telah diisi dalam kantong atau wadah plastik steril digunakan untuk menanam bibit jamur.
Bibit jamur ditaburkan atau ditempatkan di atas media tanam dan ditutupi dengan lapisan tanah atau serbuk gergaji steril.
4. Perawatan dan Pemeliharaan:
Jamur tiram membutuhkan kelembaban yang cukup dan suhu yang tepat untuk tumbuh dengan baik. Pemeliharaan yang diperlukan meliputi penyiraman secara teratur, menjaga kelembaban media tanam, serta menjaga suhu dan ventilasi yang sesuai.
Selain itu, perlindungan dari serangan hama dan penyakit juga penting dalam budidaya jamur tiram.
5. Pemanenan:
Jamur tiram biasanya siap dipanen setelah beberapa minggu atau bulan, tergantung pada kondisi pertumbuhan dan jenis strain jamur yang digunakan.
Panen dilakukan dengan memotong tangkai jamur yang telah mencapai ukuran yang diinginkan. Setelah dipanen, tanaman jamur tiram dapat tumbuh kembali dan menghasilkan beberapa siklus panen.
6. Pasca Panen:
Setelah panen, jamur tiram harus segera diproses atau dijual dalam kondisi segar. Jamur tiram memiliki masa simpan yang terbatas, jadi penting untuk segera mengolah atau menyimpannya dengan benar. Jamur tiram dapat dijual segar, dikeringkan, atau diolah menjadi produk makanan olahan seperti saus atau tumis.
Budidaya jamur tiram merupakan kegiatan yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Disiplin, kebersihan, dan pengendalian lingkungan yang baik sangat penting dalam mencapai keberhasilan budidaya jamur tiram. Adapun proses budidaya dapat sedikit bervariasi tergantung pada metode dan teknik yang digunakan, serta kondisi lingkungan setempat.
