Review Air Terjun Riam Kuwe I Riam Bidadari I Riam Pelangi, Bengkayang, Indonesia

 Pancurajipost.com - Riam Kuwe, yang lebih dikenal dengan nama Riam Bidadari, atau disebut masyarakat Riam Pelangi adalah destinasi wisata alam berupa air terjun bertingkat tujuh yang terletak di Desa Tamong, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. 

Riam Kuwe berada didaerah pegunungan dengan ketinggian 1200 MDPL sedang air terjun riam Kuwe terletak di puncak gunung Kuwe dengan ketinggian 1700 MDPL

Air Terjun Riam Kuwe I Riam Bidadari I Riam Pelangi, Bengkayang
Air Terjun Riam Kuwe I Riam Bidadari I Riam Pelangi, Bengkayang

Dijuluki sebagai salah satu permata tersembunyi di "Kabupaten Seribu Riam," air terjun ini menawarkan pesona alam yang memukau dengan struktur bertingkat, lingkungan hutan tropis yang asri, dan suasana yang menenangkan. 

Berikut adalah penjelasan mendalam tentang Riam Kuwe, mencakup daya tarik, akses, fasilitas, dan pengalaman wisata yang bisa diharapkan.

Latar Belakang dan Keunikan

Riam Kuwe atau Riam Bidadari dinamakan demikian karena keindahannya yang dianggap menyerupai kecantikan seorang bidadari dalam mitologi lokal. Kata "Kuwe" dalam bahasa setempat merujuk pada karakteristik air terjun, sementara "Bidadari" mencerminkan pesona estetikanya yang memikat.

Bebatuan besar di Air Terjun Riam Kuwe
Bebatuan besar di Air Terjun Riam Kuwe

Sedangkan "Pelangi" karena ketika siang hari memancarkan warna warni pelangi akibat bias air terjun yang sangat tinggi, panjang dan deras.

 Air terjun ini terdiri dari tujuh tingkatan, masing-masing dengan ketinggian dan karakter berbeda, menciptakan aliran air yang dramatis dan harmonis. 

Struktur bertingkat ini jarang ditemukan di air terjun lain, menjadikan Riam Kuwe sebagai destinasi yang unik di Kalimantan Barat.

Terletak di Desa Tamong, sebuah desa di Kecamatan Siding yang dikenal sebagai salah satu wilayah terjauh di Bengkayang, Riam Kuwe masih mempertahankan keaslian alamnya. 

Kawasan ini dikelilingi oleh hutan lebat dan pegunungan, termasuk bagian dari ekosistem Gunung Nyiut, salah satu gunung tertinggi di Kalimantan Barat. Keberadaan air terjun ini juga memiliki makna budaya bagi masyarakat Dayak setempat, yang sering mengaitkannya dengan cerita rakyat atau nilai spiritual.

Daya Tarik Utama

Struktur Tujuh Tingkat

Riam Kuwe terdiri dari tujuh tingkatan air terjun, dengan ketinggian total yang bervariasi. Pada tingkat 1,2,dan 3 memiliki kolam kecil atau aliran yang berbeda, menciptakan pemandangan yang beragam. 

Air Terjun Riam Kuwe Bengkayang, Kalbar
Air Terjun Riam Kuwe Bengkayang, Kalbar

 Tingkat-tingkat ini tersusun seperti tangga alami, dengan air yang mengalir dari satu kolam ke kolam berikutnya.

Tingkat ketiga menjadi favorit pengunjung karena memiliki kolam yang lebih luas, cocok untuk berenang atau berendam. Airnya jernih dan sejuk, bersumber dari mata air pegunungan yang masih bersih.

Beberapa tingkat memiliki dinding batu yang ditumbuhi lumut, menambah kesan eksotis dan alami. Aliran air yang jatuh dari tingkat ke tingkat menciptakan suara gemericik yang menenangkan.

Keindahan Alam Sekitar

Riam Kuwe dikelilingi oleh hutan tropis yang lebat, dengan pohon-pohon besar, anggrek liar, dan vegetasi khas Kalimantan. Flora dan fauna di sekitar air terjun cukup beragam, termasuk burung-burung endemik, kupu-kupu, dan kadang-kadang satwa kecil seperti tupai atau monyet.

Pemandangan pegunungan di kejauhan menambah kemegahan lokasi ini. Kabut tipis sering muncul di pagi hari, menciptakan suasana mistis yang memukau, terutama saat sinar matahari menembus pepohonan.

Petualangan dan Trekking

Perjalanan menuju Riam Kuwe adalah bagian dari daya tariknya. Pengunjung harus melewati jalur trekking yang melintasi hutan, sungai kecil, dan perbukitan. Medan yang cukup menantang ini memberikan sensasi petualangan sejati, terutama bagi pecinta alam dan hiking.

Sepanjang perjalanan, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang masih perawan, termasuk suara satwa liar dan aroma segar hutan.

Nilai Budaya dan Spiritual

Bagi masyarakat Dayak di Desa Tamong, Riam Kuwe bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga memiliki makna budaya. Beberapa warga percaya bahwa air terjun ini adalah tempat suci atau memiliki kekuatan spiritual. Pengunjung yang berinteraksi dengan warga lokal mungkin mendengar cerita rakyat tentang asal-usul air terjun atau legenda terkait bidadari.

Akses Menuju Riam Kuwe

Alamat Riam Kuwe : Kawasan Desa Tamong , Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat.
Kodepost Riam Kuwe : 79286
Nomor Telpon Riam Kuwe :-

Riam Kuwe terletak di lokasi yang cukup terpencil, sehingga perjalanan menuju air terjun ini memerlukan perencanaan matang. Berikut adalah rute dan detail akses:

Dari Pontianak atau  Bandara Internasional Supadio : Perjalanan dimulai  menuju Kota Bengkayang, ibu kota kabupaten, dengan jarak sekitar 180-200 km atau memakan waktu 4-5 jam menggunakan kendaraan roda dua atau empat. Jalan utama sudah beraspal, melewati kota-kota dan perkampungan seperti Desa Menjalin, Landak.

Dari Kota Bengkayang ke Desa Tamong: Dari pusat Kota Bengkayang, pengunjung harus menuju Kecamatan Siding, yang berjarak sekitar 100-104 km atau sekitar 3-4 jam perjalanan. Jalan menuju Siding sebagian besar beraspal, tetapi kondisinya bisa menurun menjadi jalan tanah atau berbatu di beberapa bagian, terutama saat mendekati Desa Tamong.

Dari Desa Tamong ke Riam Kuwe: Dari Desa Tamong, pengunjung perlu trekking selama sekitar 1-2 jam untuk mencapai air terjun, tergantung kecepatan dan kondisi cuaca. Jalur trekking melintasi hutan dan perbukitan, dengan beberapa bagian yang curam atau licin saat musim hujan. Ojek motor kadang tersedia untuk mempersingkat waktu, tetapi hanya sampai titik tertentu.

Total waktu tempuh dari Pontianak hingga Riam Kuwe bisa mencapai 8-10 jam, sehingga banyak pengunjung memilih menginap di Bengkayang atau Desa Tamong untuk memecah perjalanan. Kendaraan roda empat jenis SUV lebih disarankan untuk medan yang lebih berat, sementara motor cocok untuk yang berpengalaman di jalur off-road.

Fasilitas di Riam Kuwe

Karena Riam Kuwe belum dikembangkan secara komersial, fasilitas di lokasi sangat minim, mencerminkan karakter alaminya:

Fasilitas Dasar: Tidak ada toilet, warung makan, atau area parkir resmi di dekat air terjun. Pengunjung harus membawa bekal makanan, minuman, dan keperluan pribadi.

Penginapan: Tidak ada penginapan di sekitar air terjun. Di Desa Tamong, pengunjung mungkin bisa menginap di rumah warga dengan izin atau membawa tenda untuk berkemah. Pilihan lain adalah hotel sederhana di Kota Bengkayang.

Pemandu Lokal: Sangat disarankan untuk menyewa pemandu dari Desa Tamong, terutama bagi yang belum familiar dengan jalur. Pemandu lokal biasanya mematok tarif Rp50.000-Rp150.000 per kelompok, tergantung jarak dan durasi.

Jaringan Komunikasi: Sinyal telepon di sekitar air terjun lemah atau tidak ada, jadi komunikasi harus direncanakan sebelumnya.

Harga Tiket dan Biaya

Tiket Masuk: Saat ini, tidak ada tiket masuk resmi karena Riam Kuwe belum dikelola secara formal sebagai objek wisata. Namun, warga setempat kadang meminta sumbangan sukarela (sekitar Rp5.000-Rp10.000 per orang) untuk pemeliharaan jalur atau desa.

Biaya Lain: Pengeluaran utama meliputi transportasi (bensin, sewa kendaraan, atau ojek), pemandu lokal, serta makanan dan minuman. Jika menyewa pemandu atau ojek, biaya bisa berkisar Rp50.000-Rp200.000 tergantung negosiasi.

Waktu Terbaik untuk Berkunjung

Musim Kemarau (April-September): Ini adalah waktu ideal karena jalur trekking lebih kering dan aman, serta debit air di Riam Kuwe tidak terlalu deras, memungkinkan pengunjung untuk berenang atau mendaki ke tingkat-tingkat atas dengan lebih mudah.

Pagi Hari: Mulai perjalanan dari Desa Tamong pagi hari (sekitar pukul 06.00-07.00 WITA) untuk mendapatkan waktu yang cukup menikmati air terjun dan kembali sebelum gelap. Cahaya pagi juga ideal untuk fotografi.

Hindari Musim Hujan (Oktober-Maret): Jalur trekking bisa sangat licin, dan debit air yang meningkat membuat beberapa tingkat atau kolam berbahaya untuk diakses.

Tips Berkunjung

Sebelum menuju ke Air Terjun Riam Kuwe atau tempat yang jarang dikunjungi orang, alangkah baiknya meminta izin ke tetua didaerah tersebut, minimal izin ke Kepada Desanya agar lancar dalam perjalanan. Hal alinnya yaitu:

  1. Persiapan Fisik dan Logistik:
  2. Kenakan sepatu trekking dengan grip kuat untuk menghindari tergelincir di jalur berbatu atau licin.
  3. Bawa air minum, makanan ringan, dan kantong plastik untuk sampah agar menjaga kebersihan.
  4. Siapkan jas hujan atau ponco jika cuaca tidak menentu, serta pakaian ganti jika ingin berenang.

Keamanan:

Jangan pergi sendirian; gunakan pemandu lokal untuk memastikan keselamatan dan menghindari tersesat.

  1. Periksa kondisi kolam sebelum berenang, hindari area dengan arus kuat atau bebatuan licin.
  2. Beri tahu keluarga atau teman tentang rencana perjalanan, karena sinyal telepon di lokasi terbatas.

Jaga Kelestarian Alam:

  1. Jangan meninggalkan sampah atau merusak vegetasi, seperti memetik tanaman atau mengukir batu.
  2. Hormati budaya lokal, seperti meminta izin sebelum memotret warga atau memasuki area tertentu.

Fotografi dan Perlengkapan:

  1. Bawa kamera atau ponsel dengan baterai penuh untuk mengabadikan keindahan tujuh tingkat air terjun. Dry bag disarankan untuk melindungi perangkat dari air.
  2. Siapkan tripod untuk foto long-exposure jika ingin menangkap aliran air yang halus.

Pengalaman Pengunjung

Pengunjung yang pernah ke Riam Kuwe sering memuji keindahan alamnya yang masih asli dan struktur tujuh tingkat yang unik. 

Banyak yang merasa lelahnya trekking terbayar lunas saat melihat air terjun dan merasakan kesegaran airnya. 

Interaksi dengan warga Desa Tamong juga menjadi nilai tambah, dengan cerita lokal yang menambah kedalaman pengalaman. 

Namun, beberapa pengunjung mencatat bahwa medan yang menantang dan kurangnya fasilitas bisa menjadi kendala bagi yang tidak terbiasa dengan wisata alam.

Makna bagi Desa Tamong dan Bengkayang

Riam Kuwe memiliki potensi besar untuk mendukung pariwisata berbasis masyarakat di Desa Tamong. Dengan pengelolaan yang tepat, air terjun ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi warga lokal melalui jasa pemandu, homestay, atau penjualan produk lokal. 

Namun, pelestarian lingkungan dan budaya harus diutamakan agar keaslian Riam Kuwe tetap terjaga. Bagi Bengkayang, keberadaan Riam Kuwe memperkuat identitas kabupaten ini sebagai destinasi wisata alam yang kaya akan air terjun.

Kesimpulan

Riam Kuwe atau Riam Bidadari adalah destinasi wisata alam yang luar biasa di Desa Tamong, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang. 

Dengan tujuh tingkat air terjun yang memukau, lingkungan hutan tropis yang asri, dan petualangan trekking yang menantang, tempat ini menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi pecinta alam dan mereka yang mencari ketenangan. 

Meskipun aksesnya membutuhkan usaha ekstra dan fasilitasnya masih minim, justru inilah yang membuat Riam Kuwe begitu istimewa sebuah surga tersembunyi yang menanti untuk dijelajahi dengan rasa hormat terhadap alam dan budaya lokal.

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review Air Terjun Riam Kuwe I Riam Bidadari I Riam Pelangi, Bengkayang, Indonesia"