Review Desa Wisata Pela, Kotabangun, Kutai Kartanegara Kalimantan timur

 Pancurajipost.com - Desa Wisata Pela adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. 

Desa Wisata Pela  terletak di tepi Sungai Mahakam, salah satu sungai terbesar di Kalimantan, dan dikenal karena keindahan alamnya, keunikan budaya, serta ekosistem yang kaya, termasuk keberadaan Pesut Mahakam, mamalia air tawar langka yang menjadi daya tarik utama.

Desa Wisata Pela, Kotabangun, Kutai Kartanegara Kalimantan timur
Desa Wisata Pela, Kotabangun, Kutai Kartanegara Kalimantan timur (IG: yuriezhpict)

Desa Pela telah ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Keputusan Bupati Nomor 250/SK-BUP/HK/2019, dengan fokus pada wisata berbasis sungai dan danau.

Google Map Desa Wisata Pela

Lokasi dan Geografi

Desa Pela berlokasi di pedalaman anak Sungai Mahakam, Kecamatan Kota Bangun, sekitar 82 kilometer di utara Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara. Secara geografis, desa ini berbatasan dengan:

  • Utara: Desa Muhuran
  • Selatan: Desa Sangkuliman
  • Barat: Desa Semayang
  • Timur: Desa Liang Ulu

Posisinya yang strategis di tepi Sungai Mahakam menjadikan desa ini memiliki akses langsung ke ekosistem perairan, termasuk Danau Semayang yang luas, yang terletak tidak jauh dari wilayah tersebut. 

Kecamatan Kota Bangun sendiri memiliki luas 1.143,74 km² dan sebagian wilayahnya dibelah oleh Sungai Mahakam serta Sungai Belayan, menciptakan lanskap yang didominasi oleh air.

Alamat dan Nomor Telpon

  • Alamat Desa Wisata Pela : Desa Liang Ulu, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara,  Kalimantan timur
  • Kodepost Desa Wisata Pela : 75561
  • Nomor Telpon Desa Wisata Pela : 081347243689 (Alimin, Tourgade)

Profil Masyarakat

Desa Wisata Pela, Kotabangun
Desa Wisata Pela, Kotabangun (Foto : Hadi Supriyatno)
Desa Pela dihuni oleh sekitar 175 kepala keluarga dengan total populasi 598 jiwa, yang terbagi dalam 6 Rukun Tetangga (RT). 

Mayoritas penduduk desa ini bermata pencaharian sebagai nelayan air tawar, mencerminkan ketergantungan mereka pada Sungai Mahakam dan danau-danau di sekitarnya. 

Secara demografis, sebagian besar penduduk Desa Pela beretnis Banjar, yang membedakannya dari desa-desa lain di Kecamatan Kota Bangun yang didominasi oleh etnis Kutai. 

Keunikan ini berasal dari sejarah migrasi suku Banjar ke wilayah ini, yang konon terjadi akibat pelarian dari konflik di masa lalu.

Sejarah dan Asal Nama

Nama "Pela" memiliki cerita menarik yang terkait dengan sejarah kedatangan dua suku utama, yaitu Banjar dan Bugis. 

Suku Banjar datang ke wilayah ini untuk menghindari peperangan di tanah asal mereka, sehingga mengusulkan nama "Pelarian" (dari kata "lari"). 

Sementara itu, suku Bugis yang juga bermigrasi untuk mencari ikan dan menjadi nelayan, mengusulkan nama "Mapelai" yang berarti "panas" dalam dialek mereka, merujuk pada kondisi cuaca saat itu. Melalui musyawarah, kedua kelompok sepakat mengambil jalan tengah dengan menamakan kampung mereka "Pela," yang kini menjadi identitas desa ini.

Daya Tarik Desa Wisata Pela

Desa Wisata Pela menawarkan berbagai atraksi yang menggabungkan keindahan alam, kekayaan ekologi, dan budaya lokal. Berikut adalah beberapa daya tarik utamanya:

Pesut Mahakam

Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris)
Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris), dikenal sebagai lumba-lumba air tawar, adalah spesies endemik Sungai Mahakam yang terancam punah. 

Pengunjung dapat menyaksikan mamalia langka ini berenang di perairan sekitar Desa Pela, terutama pada pagi atau sore hari. Keberadaan Pesut menjadi simbol penting pelestarian lingkungan dan daya tarik ekowisata utama desa ini.

Wisata Sungai dan Danau

Transportasi Boat di Sungai Mahakam
Transportasi Boat di Sungai Mahakam (Foto : yohanes fajar wibowo)
Sungai Mahakam dan Danau Semayang (luas 13.000 hektare) menyediakan pemandangan alam yang memukau. 

Wisatawan dapat menikmati perjalanan menggunakan perahu tradisional (ketinting) untuk menjelajahi sungai, danau, dan desa-desa terapung di sekitarnya. Aktivitas ini memberikan pengalaman unik melihat kehidupan masyarakat lokal yang bergantung pada perairan.

Keunikan Budaya dan Kuliner

Kuliner di Desa Wisata Pela
Kuliner di Desa Wisata Pela (foto : M & T Mady)
Penduduk Desa Pela, yang mayoritas nelayan, mengolah ikan hasil tangkapan menjadi produk khas seperti "Jukut Salai" (ikan asap) yang memiliki nilai jual tinggi dan cita rasa khas.

Wisatawan dapat menyaksikan proses pengasapan ikan secara tradisional serta menikmati kuliner lokal ini dengan harga terjangkau (kurang dari Rp50.000 per kilogram).

Kelembagaan dan Pengelolaan Desa Wisata Pela

Desa Pela meraih Juara Ketiga dalam kategori Kelembagaan pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Prestasi ini menunjukkan pengelolaan desa wisata yang terorganisasi dengan baik, melibatkan masyarakat lokal dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Pengembangan dan Prestasi Desa Wisata Pela

Kunjungan Sandiaga Uno ke Desa Wisata Pela
Kunjungan Sandiaga Uno ke Desa Wisata Pela (foto : kukarpaper)
Desa Pela resmi ditetapkan sebagai desa wisata pada 16 Juni 2018 oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara. 

Sejak itu, pengembangan ekowisata terus dilakukan, termasuk pembangunan fasilitas pendukung untuk wisatawan. 

Pada 2022, desa ini masuk dalam 50 Besar Desa Wisata Terbaik di Indonesia versi ADWI dan mendapat kunjungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, pada Juli 2022. Prestasi ini meningkatkan popularitas Desa Pela sebagai destinasi wisata baru di Kalimantan Timur.

Aktivitas Desa Wisata Pela

Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti:

Menyusuri Sungai Mahakam

menyusuri Sungai Mahakam dengan menyewa private perahu boat
menyusuri Sungai Mahakam dengan menyewa perahu boat (foto: Bunda Gendut)
Anda bisa menyusuri Sungai Mahakam dengan menyewa private perahu boat untuk melihat hewan endemik sungai Mahakam diantaranya Pesut Mahakam (sejenis lumba-lumba namun air tawar) namun terkadang pesutnya malu-malu dan tidak muncul di permukaan. 

Kemudian anda juga bisa menikmati pemandangan desa nelayan, museum perikanan, melihat burung elang dan sebangsa burung bangau putih yang sedang terbang mencari ikan di danau Semayang.

Menginap di Rumah warga

Jalan Lorong Papan Masyarakat Desa Wisata Pela
Jalan Lorong Papan Masyarakat Desa Wisata Pela (foto: jusfar rivai)
Berkunjung ke rumah-rumah panggung khas tepi sungai untuk merasakan kehidupan lokal dan yang tidak kalah menarik adalah Pengunjung bisa menikmati pengalaman menginap di rumah rumah warga.
Endik Sulistiyo, salah satu pengunjung menceritakan keseruan menginap di rumah warga.
"Pengalaman seru, tinggal dirumah warga, dengan tuan rumah yang ramah, dan jamuan makan yang luar biasa lezat & nikmat sampe nambah 2 kali,Suasana rumah seperti tinggal dirumah sendiri" , kata Endik Sulistiyo

Keindahan Sunset Desa Wisata Pela

Sunset di Desa Wisata Pela
Sunset di Desa Wisata Pela (foto: Bunda Gendut)
Menikmati sunrise atau sunset di tepi danau atau sungai sambil duduk duduk menghabiskan waktu berfoto foto di area Desa Wisata Pela.

Melihat Budaya Masyarakat Desa Wisata Pela

Berinteraksi dengan masyarakat untuk belajar tentang budaya Banjar,  proses pengolahan ikan dan masih banyak lagi.

Jalur Transportasi menuju Desa Wisata Pela

Untuk mencapai Desa Wisata Pela, wisatawan dapat memulai perjalanan dari Tenggarong (ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara) dengan kendaraan darat selama sekitar 2-3 jam menuju Kecamatan Kota Bangun. 

Dari pusat kecamatan, perjalanan dilanjutkan dengan perahu menyusuri Sungai Mahakam menuju Desa Wisata Pela. Akses ini memberikan pengalaman petualangan tersendiri bagi wisatawan.

Sedangkan dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan (Balikpapan) menuju Kecamatan Kota Bangun sekitar 193 Km atau 4 jam perjalanan, dilanjutkan ke Desa Wisata Pela  menyusuri Sungai Mahakam.

Desa Wisata Pela di Kotabangun, Kutai Kartanegara, adalah perpaduan sempurna antara keindahan alam, kekayaan ekologi, dan warisan budaya. 

Dengan Pesut Mahakam sebagai ikonnya, desa ini menawarkan wisata berkelanjutan yang tidak hanya memanjakan mata, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan masyarakat lokal. 

Dukungan pemerintah dan prestasi nasional menjadikan Desa Pela sebagai salah satu magnet wisata baru di Kalimantan Timur yang patut dikunjungi.

Pertanyaan yang sering ditanyakan di Desa Wisata Pela

Berapa tiket masuk ke Desa Wisata Pela?
Untuk tarif masuk ke Desa Wisata Pela gratis, hanya saja anda membayar biaya sewa kapal boat.

Apakah ada nomor kontak Desa Wisata Pela yang bisa dihubungi?
Anda bisa berkunjung ke media sosial IG "desawisatapela" untuk bertanya tanya dan booking mulai dari transportasi, makanan, dan penginapan. 

Apakah ada MCK di Desa Wisata Pela?
Ya, tersedia fasilitas MCK umum dan terdapat di rumah rumah warga Desa Wisata Pela

YH Reporter
YH Reporter Saya adalah Seorang IT dan Penulis, Pernah Bekerja di Instansi Pemerintahan dan Swasta. Sumbangsih kepada Negara dengan mengangkat tulisan di Sektor Wisata sebagai 5 besar penggerak perekonomian Indonesia.

Posting Komentar untuk "Review Desa Wisata Pela, Kotabangun, Kutai Kartanegara Kalimantan timur"